Jumat, 29 Januari 2010

Alphabet mark

 
Alphabet Mark bersama The Mogus di Crafty Day #3


'Alphabet Mark' ini dibuat untuk pameran karya di Crafty Day, Tobucil tahun 2009 kemarin. Juga dibuat untuk pameran yang di selenggarakan oleh UNKL, di Gedung Indonesia Mengugat, Bandung Jawa Barat.

Alphabet Mark ini dibuat dengan cara knitting biasa untuk basenya dan untuk hurufnya menggunakan loom knitting.
Huruf yang dipilih adalah huruf kecil, karena karakter dari jenis huruf kecil ini yang tidak terputus-putus sehingga sesuai dengan karakter dari loom knitting.

 

Photo 'Alphabet Mark'  pameran yang di selenggarakan oleh UNKL


 Karya asli 'Alphabet Mark' di Gedung Indonesia Menggugat

Kamis, 28 Januari 2010

Keterangan Dalam Pola Diagram

Dalam pola diagram ada beberapa elemen yang harus diperhatikan oleh para perajut, yaitu simbol-simbol yang digunakan dalam diagram, cara membaca diagram dan keterangan diagram.

Kita mulai dari gambar contoh pola diagram dibawah ini :





Gambar Pola diatas menggunakan simbol yang sama tetapi memiliki cara baca yang berbeda.
Tanda panah menunjukkan arah darimana kita membaca simbol-simbol yang ada dalam diagram tersebut.
Diagram Jepang :
Setiap baris ganjil dibaca dari arah kanan kekiri dengan tangan kanan yang aktif merajut.
Setiap baris genap dibaca dari arah kiri kekana dengan tangan kiri yang aktif merajut.
Diagram Knit & kniting;
Setiap baris dibaca dari arah kanan ke kiri dengan tangan kanan yang aktif merajut.


Baik diagram Jepang maupun diagram Knit& Knitting memiliki kesamaan dalam membaca keterangan yang berada di dalam diagram.

Angka yang berada di baris paling bawah menunjukkan :
Jumlah kelipatan pilinan  benang dalam satu baris yang harus kamu buat untuk membuat sebuah motif rajutan. Angka-angka inilah yang mempengaruhi kamu, saat akan membuat tusuk awalan (cast on).
Jika kamu perhatikan lebih seksama, angka yang berada pada baris paling bawah ada yang berada tepat diujung motif dan ada yang berada beberapa kolom setelahnya. Hal ini menunjukan penambahan stitch rajutan dalam satu motif.

Angka yang berada di kolom paling kanan menunjukkan :
Jumlah kelipatan baris yang terbentuk untuk sebuah motif rajutan.
Sama seperti halnya diatas, jika kamu perhatikan lebih seksama, angka yang berada pada kolom paling kanan ada yang berada tepat diujung motif dan ada yang berada beberapa baris setelahnya. Hal ini menunjukan penambahan baris rajutan dalam satu motif.

Sedangkan jika kamu menemui kotak kosang tidak bersimbol dalam sebuah diagram, kamu bisa lihat keterangan paling bawahnya. Apakah kotak kosong tersebut menunjukkan knit (tusuk bawah) atau purl (tusuk atas).

kalau kita coba untuk membaca pola diagram dibawah ini:




Pola diagram sebelah kiri (berhadapan)
Tusuk awalan (cast on) yang harus kamu buat : kelipatan 5 (jadi bisa 5, 10,15, 20, 25 dll)
Baris yang harus kamu rajut : kelipatan 6 (jadi bisa 6,12, 18, 24, 32 dll)
Kotak kosong pada diagram menunjukkan kamu harum merajut dengan tusukkan P (purl)/ tusuk atas


Pola diagram sebelah kanan (berhadapan)

Tusuk awalan (cast on) yang harus kamu buat : kelipatan 10 +2  (jadi bisa 12, 22, 32, 42, 52 dll)
Baris yang harus kamu rajut : kelipatan 8 + 3 (jadi bisa 11, 19, 27, 35, 43 dll)
Kotak kosong pada diagram menunjukkan kamu harum merajut dengan tusukkan K (knit)/ tusuk bawah.

Semoga membantu kamu dalam membaca pola rajutan ....

Kupluk



'Membuat motif gambar dikupluk kamu bisa sangat mudah, walaupun kamu tak dapat menggambar. Caranya adalah dengan menggabungkan pola rajutan dan pola cross stitch. Carilah pola cross stitch kamu pasti ada gambar yang keren dan aplikasikan pada rajutan kamu, pasti kupluk kamu jadi lebih keren"




' Kupluk yang satu ini, Aku buat dari pola diagonal drawstring bag, yang aku postingan minggu lalu. Dengan menggunakan benang chenil yang bercorak membuat motif rajutannya tidak begitu terlihat. Tapi tetap memberikan kesan unik karena motifnya yang diagonal'



'Pemilihan jenis benang yang dipakai dalam kupluk ini memberikan kesan bulu pada bagian kupingnya, walaupun yang digunakan hanya benang popo biasa.
Agar tidak terlihat adanya sambungan dari bagian satu kebagian yang lainnya, Aku suka mengguntingnya dan merajut kembali. Salah satu hal yang menyenangkan saat merajut.... menggunting rajutan'

Rabu, 27 Januari 2010

notebook mungil

Beberapa waktu lalu,  saat Tobucil kedatangan tamu bernama Julie yang bekerja sebagai koordinator lab Etsy.com, aku sempat diajari beliau bagaimana cara mengikat buku (book binding).
Dengan modal kertas, post card bekas dan  benang seadanya, aku mencoba untuk membuat notebook mungil.
Aku beri ornamen tambahan seperti webing yang telah dipasang kancing logam pada buku yang telah jadi.
Hasilnya.....


 Bagian belakang notebook.


 Binding book


Bagian dalam.



Bagian Depan.

'Tak pernah dapat kurasakan teriknya mentari, jika tak pernah ada embun yang turun ke Bumi'

Kupluk Hitam Putih




Perlu penghangat saat musim hujan seperti ini. Apalagi yang tinggal di daerah pegunungan seperti Bandung, Jawa Barat. Selain Syal untuk menghangatkan bagian tubuh kita, kita juga memerlukan penghangat untuk kepala kita, yang biasa di kenal dengan sebutan kupluk.

Ukuran kepala orang dewasa biasa tak jauh beda, kali ini pola kupluk yang akan diberikan pola kupluk buat orang dewasa. Jika kamu ingin membuatkan kupluk untuk balita, kamu bisa menguranginya beberapa puluh tusukan awal (cast on).

Dalam membuat kupluk ini kamu memerlukan Jarum Melingkar/ Circular Needle, agar hasil rajutan dapat melingkar seperti tabung dan tak ada jahitan di salah satu sisinya.Perlu kamu perhatikan adalah saat memulai merajut. Biarkan jarum yang kamu gunakan untuk tusuk awalan/cast on tetap di tangan kanan dan lakukanlah tusukan ke awal pilinan benang yang berada di jarum sebelah kiri.

No Jarum               : D=6,5 mm P=40cm (Circular needle/ Jarum melingkar)
Diameter Benang : Sedang
Jenis Tusukan       :
 

Keterangan Produk
Motif                     : Single Ribbing
Finishing                :  -
Bahang Penunjang  :  -
Pola
Tusuk Awal       : 60 st
Baris                  : Bebas (sesuai diagram)
Kolom                : Kelipatan 10
Jenis Tusukan   :





Pola Diagram





Keterangan Finishing : - ( tidak ada )

Kamis, 21 Januari 2010




" energi yang cukup akan membantu kita untuk mengitari semesta tanpa harus terpelanting dari lintasannya"

netbook case




Untuk menyiasati kekuranganku yang tidak mahir dalam menjahit mesin, tetapi tetap ingin membuat netbook case dari kulit imitasi yang baru dibeli dari cibaduyut, Bandung. Akhirnya diputuskan untuk menjahit tangan dengan menggunakan buttonhole stitch. Dari kancing bungkus yang bermotif batik membuat netbook case ini tidak terlalu flat.



tentang tas



"Diagonal drawstring bag ini memiliki ukuran yang relatif kecil, ya hanya cukup untuk membawa satu mobilephone, satu parfum, dan satu dompet uang recehan.
Yang menarik dari tas rajutan ini adalah motifnya yang diagonal, tampak tidak seperti motif rajutan biasa."



"Membuat grocery bag 'kubik' ini memang agak sedikit rumit jiga dibandingkan dengan membuat diagonal drawstring bag. kerumitan terjadi saat membuat gagang tas karena ada beberapa bagian yang harus ditutup terlebih dahulu kemudian dibuat kembali tusuk awalan (cast on). Selain itu juga karena motif warna yang digabungkan dengan motif tusukan. Hasilnya tak kalah menarik dari tas lainnya"




"yang paling saya suka saat membuat tote bag adalah menggunting bagian tengah tas tersebut agar terlihat rapih dan agar tak terlihat sambungannya. Sehingga beberapa orang yang melihatnya akan merasa bingung dan bertanya-tanya, Bagaimana cara mengawalinya?"


" Model tas yang sederhana dan sangat mudah untuk dibuat, pemilihan jenis benang dan pemberian beberapa asesoris akan membuat tas ini semakin cantik'

Pola dalam Rajutan

Dalam merajut dikenal dengan yang namanya pola.
Pola merupakan pencatatan sebuah motif yang terbentuk dari teknik-teknik dalam merajut.

Dalam dunia merajut dikenal dengan dua macam jenis pola, yaitu pola tulisan dan pola diagram.
Pola tulisan merupakan pencatatan sebuah motif kedalam bentuk tulisan. Biasanya mengunakan singkatan dari bahasa setempat. Seperti di Inggris pola tulisannya hanya menggunakan huruf K untuk Knit atau huruf P untuk Purl dan lain sebagainnya. Selain Inggris, pola tulisan juga banyak dipakai oleh  Belanda, Indonesia dll.
Pola tulisan ini sangat mudah dipahami bagi para perajut pasif .
Perajut pasif  ini biasanya hanya tangan kanannya yang aktif menjalin pilinan benang, sehingga jika pilinan benang yang berada dijarum tangan kirinya sudah. habis maka jarum tersebut di pindahkan ke tangan kanan begitu seterusnya. Atau sebaliknya, jika si perajut kidal yang aktif menjalin pilinan benang adalah jarum di tangan kiri.


Pola diagram juga merupakan pencatatan sebuah motif kedalam bentuk simbol yang dirangkai dalam sebuah diagram.
Pola diagram ini banyak digunakan di Jepang. Cara membaca pola diagram Jepang, yaitu setiap baris ganjil dibaca dari arah kanan ke kiri, sedangkan baris genap dibaca dari arah kiri ke kanan. Sehingga pola diagram Jepang ini sangat mudah digunakan para perajut Aktif (dimana tangan kanan dan tangan kiri aktif menjalin pilinan benang dalam merajut, cara ini si jarum rajut tak perlu pindah tangan).
Perajut Pasif akan mengalami kesulitan dalam menerapkan pola diagram ini kedalam rajutannya, karena memerlukan perubahan di setiap baris genap.
Jika diamati lebih cermat, simbol-simbol yang digunakan dalam diagram Jepang mewakili dari hasil pilinan benang dalam sebuah rajutan.
Selain Jepang, Inggris juga memiliki pola diagram. Simbol yang digunakan pada diagram Inggris tidak sama dengan pola diagram Jepang. Pola diagram Inggris jluga tidak sepopuler diagram Jepang, hanya beberapa buku yang menggunakan pola diagram Inggris.

Dalam penggunaan pola rajutan, saya lebih menyukai menggunakan pola diagram Jepang dengan mengubah cara membacanya dan merubah setiap baris genapnya sehingga pola diagram ini akan mudah digunakan untuk para perajut pasif yang banyak di Indonesia dan juga hasil rajutannya pun sama dengan menggunakan pola diagram Jepang.

Rabu, 20 Januari 2010

Slipper



No Jarum        : 8 mm
Diameter Benang : Besar (Benang Kapas merk Tipi)
Jenis Tusukan   :
[ | ]  Knit/ K (Tusuk Bawah)
[-]   Purl/ P (Tusuk Atas)
[ ᄉ] Knit two together / K2tog (Dua tusuk Bawah jadi satu)

Keterangan Produk
Motif  : Garter stitch dan stockinette stitch
Fininshing  : Buttonholedan running stitch
Bahan penunjang : Benang knitting dengan warna yang berbeda

Pola
Tusuk Awal    :  25 st
Baris   : 33 baris
Kolom   :  kelipatan 5
Jenis Tusukan :  

[ | ] Knit/ K (Tusuk Bawah)
[-]   Purl/ P (Tusuk Atas) 
[ᄉ]  Knit two together / K2tog (Dua tusuk Bawah jadi satu)




 note " bacalah diagram diatas, selalu dari arah kanan kiri "

Keterangan Finishing :
1. Lipatlah hasil rajutan menjadi dua.
2. Kemudian Jahitlah bagian awal dengan menggunakan running stitch
3. Setelah itu, jahitlah rajutan dari baris ke 11 sampai dengan baris ke 33, dengan menggunakan buttonhole stitch