Senin, 25 Februari 2013

Sistem Standar Ketebalan Benang Rajut & Renda

(Standard Yarn Weight System for Knitting & Crochet)

Standard Yarn Weight System ini kurang popular atau jarang digunakan oleh para industri benang rajut (knitting) dan renda (crochet) di Indonesia. Padahal standard ini mempermudah para perajut (Knitter) ataupun perenda (crochetter) yang akan berkarya. Hal ini mungkin disebabkan oleh minimnya idustri pembuat knitting /crchetting yarn handmade di Indonesia.

Di Indonesia para knitter ataupun crochetter sering kali disuguhi benang tanpa identitas ataupun keterangan yang memadai. Dibeberapa negara lain identitas benang cukup memadai dari peruntukan benang sampai berat benang tersebut. Idealnya setiap gulung benang terdapat Standard Yarn Weight System.

Standard Yarn Weight System ini bukanlah standard berat benang seperti yang terbaca dari namanya, tetapi adalah standard ketebalan (diameter) dari suatu benang dan penggunaan jarum knitting atau pun jarum crochet sehingga untuk menghasilkan selembar rajutan berukuran 10 x 10cm diperlukan berapa stich atau yang biasa disebut dengan tensi (gauge).

Mari kita amati lebih dalam tentang tabel Standard Yarn Weight
Tabel ini di ambil dari Vogue

Standard Yarn Weight System memiliki 8 baris dimana baris 1 sampai 5 digunakan untuk Knitting sedangkan baris 1, 2, 6, 7, dan 8 digunakan untuk Crochetting.

Standard Yarn Weight System untuk Kniitting :
  • Baris ke 1 adalah Simbol dan nama benang
  • Baris ke 2 adalah jenis benang
  • Baris ke 3 adalah banyaknya chain (rantai) yang dibuat, sehingga menghasilkan ukuran 4'x4' atau 10mm x 10mm.
  • Ukuran jarum rajut dapat terlihat di baris ke 4 dan ke 5. Baris ke 4 adalah ukuran jarum dalam satuan mm, sedangkan pada baris 5 menggunakan standard US (jarang digunakan di Indonesia --> dapat diabaikan)
Standard Yarn Weight System untuk Crochetting :
  • Baris ke 1 adalah Simbol dan nama benang
  • Baris ke 2 adalah jenis benang
  • Baris ke 6 adalah banyaknya cast on (simpul awalan) yang dibuat untuk contoh dengan menggunakan motif stockinette sehingga menghasilkan ukuran 4'x4' atau 10mm x 10mm.
  • Ukuran jarum rajut dapat terlihat di baris ke 4 dan ke 5. Baris ke 7 adalah ukuran jarum dalam satuan mm, sedangkan pada baris 8 menggunakan standard US (jarang digunakan di Indonesia --> dapat diabaikan).
Tapi sayangnya, benang-benang di Indonesia tidak ada yang menggunakan  Standard Yarn Weight System sehingga diperlukan cara untuk mengetahui tensi atau gauge saat akan membuat produk.

(bersambung ke Bagaimana Cara




Bagaimana Cara Menghitung Tensi atau Gauge

Standard Yarn Weight System merupakan patokan para perajut yang senang dengan aturan baku.
Bagi para perajut yang senang mengeksplorasi penggunaan jenis benang dan jarum atau perajutyang menyukai aturan baku tapi Standard Yarn Weight System tidak tersedia di benang yang kamu beli, ada cara menghitung tensi atau gauge rajutan agar produk yang dihasilakan sesuai dengan yang diinginkan. Caranya?
  • Ukurlah produk yang akan dibuat sepanjang apa (dalam cm)
  • Ambilah benang dan jarum yang akan digunakan untuk membuat produk.
  • Lalu rajutlah seseuai motif yang diinginkan sebanyak 10st atau kelipatan motif yang akan dipakai.
  • Rajutlah sekitar 10 baris
  • Ukurlah hasil contoh rajutan tersebut (dalam cm)
  • Lalu hitunglah jumlah stich yang harus dibuat untuk menghasilkan produk yang diinginkan
                                      (10 atau kelipatan motif)x ukuran produk yang akan dibuat
Jumlah stitch yang harus dibuat =  ----------------------------------------------------------------------
                                      panjang contoh hasil rajutan

nah itulah cara menghitung gauge tanpa alat atau tanpa menggunakan Standard Yarn Weight System.
semoga bermanfaat.

Jumat, 22 Februari 2013

Kebaya Rajutan

Setelah sekian lama tidak berbagi cerita, karya dan foto disini, akhirnya waktu ini disempatkan untuk menuliskannya dan menceritakannya.

Beberapa waktu yang lalu, salah satu teman bertandang ke bandung dan meminta saya untuk membuatkannya sebuah jaket seperti yang dipakainya. Dengan pertimbangan kebebasan dalam menggunakan besarnya alat, ya.. akhirnya saya menyetujui permintaannya.


Jenis jarum rajut (Knitting needle) yang digunakan : jarum melingkar (circular needle)
Ukuran jarum rajut : diameter 10 mm panjang jarum 40 cm dan 60 cm
Ukuran benang (diameter benang) : no 6 (Super Bulky)